Catatan Perjalanan #7: Sajak Rantau
Sajak Nia Nur Pratiwi
Merantau di Lereng Gunung Slamet
Seorang anak rantau terlahir dari tanah merah
Matanya memejam dengan merapal doa
Tanpa tangis,
Seperti lidahnya tak mampu berkata
Sembari melihat dedaunan yang rimbun
Seorang anak yang lahir di hamparan daun kol
Kakeknya menggali penghidupan dikala azan
Menjelma menjadi puisi subuh
Pada, tanah-tanah yang mendaki
Dipandang ke mana arah
Sebuah kisah anak merah yang lahir menjelang fajar
Di lereng gunung slamet
Paling kepayang atas rasa syukur yang dipanjatkan
Membiarkannya akar-akar singkong berziarah pada tanah merah
Sehingga dedunannya bercerita
Kepada seorang anak rantau yang lahir berkirim isyarat
Lewat perjanjian air, angin, udara, tanah dan makhluk di kaki lereng
Lalu menanam butir-butir doa
Yang akan kembang di lerengnya menjadi sumber penghidupan
Mengganjal perut keroncongan
Sebuah cerita lereng gunung slamet
Menangkap riuh cericit burung pagi hari
Menyapa Seorang Ayah yang kerut bagian dahinya
Memikul hasil panen raya sepekan purnama ini
Dengan tersenyum simpul
Memungut Ketela dan daunnya untuk dimasak di kuali
Sembari berdendang Langgam jawa
Yang diring musik alam
Aku riuhnya dan alam bersuara nada riangnya
Nak, kau merantau
Jauh di Lereng gunung slamet
Purwokerto, 31 Maret 2020
Sajak Nia Nur Pratiwi
Buk,
Buk,
Bayang bayangmu
Berjalan di dedaunan cemara
Melenggang gemulai pada ranting yang terpelanting
Buk,
Cahaya di reremangan itu
Aku tak tahu
Ada tafsir yang biasanya kau selipkan dalam surat cahaya
Sesaat kau nampak gelisah
Kala lalu lalang ilalang nampak lukai buah hati
Selalu saja sayapmu hadir penghangat sendi ini
Getir bulir birumu menyatu dalam merahku
Buk, Aku pamit merantau
Purwokerto, Maret 2020
SAJAK NIA NUR PRATIWI
Malam Jumat ke Makam
Gemercik reruntuhan air
Menerpa mata anak
Gelagatnya gelagapan
Pakaiannya beledu
Mendesirkan kalbu
Ku tatapi nisan didepanku
Gemertakan hati ini
Berdetak macam detaknya galah yang dilempar berkali kali
Imajinasiku terbuntut pada penghuninya
Mendekis menangis
Mengulat bergelimangan
Malam jumat merantau ke makam
Mengendus tanah basah
Menguap bersama udara pengap
Cirebon, 2020
Nia Nur Pratiwi
Gembala Terakhir
Anak gembala bertekuk lutut
Pada tuan memohon patut
Mesin bajak telah berkarat
Tenggelam ditelan pencakar langit
Anak sungai kering
Tiada mandi anak-anak lagi
Aram temaram
Gembala hilang arkian
Purwokerto, Maret 2020
SAJAK NIA NUR PRATIWI
Matahari
Aku menengadahan tanganku
Bersimpuh padamu atas segala Rahman dan Rahim-Mu
Pada batas yang tak terhinggaa oleh kedipan mata
Tercurah persaksian Suci makhluk-Mu
Setonggak cahaya merangkak naik, beriring bulan
mengintarinya
Pada setiap persaksiannya, Matahari dan sinarnya
Bulan yang beriring lajunya
Bergantinya pakaian alam dari terang kepada malam yang
berselimut hitam
Ku saksikan cakrawala tak berbatas yang menggulung
langkah pada hampar merah
Pada jiwa-jiwa paripurna dari segala penciptaannya
Aku rawan dalam petuah suci, adakah jalan selain bathil
dan baik ?
Pada jiwa yang suci marilah saling terpatri
Namunkah kau saksikan ?
Berduyun kisah-kisah Tsamud dan nuraninya yang
terlampau usang
Pada kisah yang hadir melingkar di lembaran suci
Terutus Seorang Shaleh: Biarlah seekor unta tampak
semula, gemik pada punuknya
Namun Tsamud
tak nampak begitu, menggadai cinta-Nya dengan fana
Itulah hikayat yang diceritakan dan ditulis dalam kitab
kehidupan
Hinggalah ia merata bersama bulir tanahnya sendiri
Purwokerto, 10 Mei 2019
Nia Nur Pratiwi, biasa dipanggil Nia. Merupakan salah satu Mahasiswi
Program Studi Manajemen Pendidikan Islam semester 6. Yang aktif bergiat pada
Sekolah Kepenulisan Sastra Peradaban (SKSP) IAIN Purwokerto. Alamat di
Banjarnegara, Jawa Tengah. Sejumlah karya sudah di muat di Nusantara
News.co. (Sisi Humanisme Bahasa), Media Haluan Padang (Sastra
dan Dinamika Sosial), Media Analisa Medan (Sastra dan Perdamaian), Juara
1 Lomba ESAI Nasional Sustainable Development Goals (SDGs) Bengkulu
tahun 2020, karya cerpennya berjudul “Kain Terakhir” diterbitkan oleh
Lembaga Pers JUSTISIA (UIN Walisongo) dan Esai berjudul “Pemilu Digital 3 ini 1
Sebagai Wujud Kemajuan Teknologi dan Demokrasi” diterbitkan dalam Antologi esai
Inovasi Untuk Indonesia. No. WA 083126901615 Email: nianurpratiwi29@gmail.com.


Komentar
Posting Komentar