Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Esai #7: Sukarelawan: Kerelaan dan Tanggung jawab pada Zaman

Gambar
Sukarelawan: Kerelaan dan Tanggung jawab pada Zaman Nia Nur Pratiwi Menggagas sebuah perubahan zaman yang semakin melaju melesat, orang cenderung akan bersifat apatis dan tidak peduli dengan setiap gerak gerik oleh masyarakat, kemanakah sisi Humanis dari makhluk bernama manusia biladia mengabaikan keadaan sekitar yang mana kadangkala sangat perlu sekali ulura tangan dari manusia. Untuk itu kemudian muncul segelintir orang yang menamakan diri sebagai relawan atau disebut juga dengn sukarelawan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan ). Akan tetap relawan tidaklah sesederhana itu dalam pengaplikasinannya maka tidaklah sesederhana itu dalam pengertiannya. Misalnya ada seorang yang melakukan sesuatu secara sukarela terhadap kekasihnya itu tidaklah disebut sebagai seorang relawan karena konteksnya sudah sangat berbeda. Untuk itu, agar tidak terjadi penyemp...

Esai #6: Bungkam tak bertuan, Bicara dimatikan

Gambar
Pers Dua Dekade Pasca Reformasi Nia Nur Pratiwi             Dua dekade lalu pengecaman terhadap pemuatan berita yang berbau kritik terhadap Pemerintah akan dituntut bahkan dipenjarkan bila terbukti melakukan pelanggaran. Sebut saja kebebasan berpers merupakan suatu ang amat langka atau jarang dtemukan ketika masa orde baru.Sebagaimana dijelaskan pula oleh beberapa lembaga pers yang tetap memperjuangkan hak hak persnya antara lain Forum Diskusi Wartawan Yogyakarta (FDWY) serta Ikadin, yang patut diacungi jempol karena masih berani untuk menghadap permasalahan dengan tetap mengadakan diskusi dan berpendapat. Ini membuktikan bahwasanya menegluarkan pendapat pada saat itu menjadi sebuah hal yang sangat diawasi.             Pers menjadi sebuah kontrol terhadap kekuasaan. Bahwasannya seseorang dapat melakukan kritik kepada pemerintah dengan lembaga pers. Namun keny...

Esai #5: Jangan Kau Kira Petani Tak Punya Daya

Gambar
Petani, Puisi dan, Marhaenisme Nia Nur Pratiwi Sejarah abad ke-18 hingga awal abad ke-20 yang belum lama berlalu, menggambarakan suasana penuh gejolak dan keras. Abad tersebut ada banyak dari negara seberang seperti Cina, Rusia, Vietnam, Indonesia dan negara Amerikan Latin, kaum tani menjadi tonggak awal pergulatan serta perlawanan dalam usaha revolusioner (Sobary,   2018: 138). Bung Karno presiden pertama Republik Indonesia menyebutkan bahwa kaum petani adalah sokoguru revolusi. Pada dasarnya awal dari pernyataan petani adalah sokoguru revolusi adalah pernyataan dari Bung Karno yang berupa generalisasi bahwa petani yang menjadi penggerak revolusi karena bukan hanya negara Indonesia saja, melainkan beberapa negara lain juga sama. Petani yang biasanaya dianggap bentuk masyarakat yang menerima segala ketentuan hidup atau dalam bahasa lain nrimonan bisa saja menjadi sebuah ”bom waktu” yang akan meledak sebagai massa yang tak terkendali. Jiwa petani barakali bisa di...

Esai #4: Gelar IMMawati Mu Bagaimana ?

Gambar
Gelar IMMawati Prestige atau Amanah Nia Nur Pratiwi             IMMawati adalah sebuatan bagi kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang bergender perempuan. Perempuan merupakan sisi yang sangat vital bagi perkaderan. Perkaderan yang dilakukan dalam ikatan ini menyasar  pada seluruh elemen gender, tidak membedakan apakah itu wanita atau pria. Namun, perlu diketahui pula, bahwasannya wanita adalah sebuah tulang punggung perkaderan sebuah ikatan. Jika memang wanita mampu untuk meng handle   perkaderan dengan apik dan rapi, maka bisa dipastikan akan kuat dan kokoh sebuah ikatan tersebut. Tapi, apabila tidak ada koordinasipun dengan pria, maka, perkaderan itu tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.             Sebutan IMMawati bagi kader wanita Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan sebuah gelar yang disematkan bagi mereka yang telah melak...

Esai #3: Sastraku dan Sastrmu Berjalan Bersama Borjuis dan Proletar

Gambar
Sastra dan Dinamika Sosial Nia Nur Pratiwi             Keadaan masyarakat terkadang tidak terkendali. Masyarakat sekarang cenderung lebih kritis dibandingkan dengan masyarakat terdahulu. Pasalnya di era sekarang semua informasi terkini dan teraktual sangat mudah untuk diakses. Begitu pula dengan berbagai macam kasus ketimpangan sosial. Masalah perihal ketimpangan dalam masyarakat. Apabila masyarakat terdahulu cenderung untuk menanti kabar, maka masayarakat sekarang lebih senang untuk searching atau browsing untuk bisa menikmati berita terhangat bahkan sambil minum kopi dengan menggunakan sentuhan jari jemari bisa langsung ditemukan berita yang dicari. Maka, masyarakat Indonesia itu sebenarnya tengah dimanjakan. Akan tetapi mereka belum peka dengan keadaan sekitarnya.             Ketimpangan masyarakat borjuis dan masyarakat proletariat terjadi masa sekarang....

Esai #2: Pemilu dan Tekhnologi Demokrasi

Gambar
           Pemilu dan Tekhnologi:   Besar Berkemajuan      Oleh : Nia Nur Pratiwi Demokrasi dan teknologi memiliki hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan. Dewasa ini, semua lapisan masyarakat akrab dengan teknologi. Menelisik kepada fenomena pemilu di Indonesia maka kita akan menemukan banyak problem di badannya. Pemilu di Indonesia belum mencapai titik keberhasilan yang sebenarnya, dikarenakan selama proses pemilu terkadang terjadi tindak kecurangan yang menimbulkan gesekan antar lapisan masyarakat. Setiap memasuki tahun politik maka semua kegiatan yang berkaitan dengan pemilu akan bergerak dengan sendirinya. Proses pemilu dikatakan berhasil manakala, perjalanan pemilu tidak dicampuri dengan politik kotor oknum tak bertanggungjawab.             Selama ini pelaksanaan pemilu di Indonesia masih sangat sederhana. Karena pemilu secara manual menjadi hal yang sudah...

Esai #1: Ekonomi Kreatif Penopang Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)

Gambar
           Dekonstruksi Ekonomi Kreatif  Mewujudkan Satu Pilar Industri, Inovasi  dan Infrastruktur Menjadi Penopan  Pembangunan Berkelanjutan  (Sustainable Development Goals) 2030 Oleh: Nia Nur Pratiwi        Disadari atau tidak, dewasa ini di dunia telah menjadi bentuk perkampungan padat penduduk di dunia (Global Village), bahkan bisa dibilang begitu padatnya sehingga persaingan begitu menyesakkan peradaban. Suatu peristiwa dibelahan dunia ini yang digadang gadang oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sebagai agenda dunia pembangunan untuk kemaslahatan manusia di planet bumi. Tujuan ini dicanangkan bersama negara negara lintas pemerintahan pada resolusi PBB yang di terbitkan pada 21 Oktober 2015 sebagai ambisi pembangunan bersama hingga tahun 2030. Bagaimana tercetus Sustainable Development Goals (Pembangunan Berkelanjutan) ini terwujud karena program ini merupakan kelanjutan program yang dicanangkan set...