Esai #4: Gelar IMMawati Mu Bagaimana ?





Gelar IMMawati Prestige atau Amanah

Nia Nur Pratiwi


            IMMawati adalah sebuatan bagi kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang bergender perempuan. Perempuan merupakan sisi yang sangat vital bagi perkaderan. Perkaderan yang dilakukan dalam ikatan ini menyasar  pada seluruh elemen gender, tidak membedakan apakah itu wanita atau pria. Namun, perlu diketahui pula, bahwasannya wanita adalah sebuah tulang punggung perkaderan sebuah ikatan. Jika memang wanita mampu untuk menghandle  perkaderan dengan apik dan rapi, maka bisa dipastikan akan kuat dan kokoh sebuah ikatan tersebut. Tapi, apabila tidak ada koordinasipun dengan pria, maka, perkaderan itu tidak bisa berjalan sebagaimana mestinya.
            Sebutan IMMawati bagi kader wanita Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan sebuah gelar yang disematkan bagi mereka yang telah melaksanakan perkaderan pertama bagi kader IMM yakni Darul Arqam Dasar (DAD). Setelahnya kemudian telah resmilah sebutan IMMawati bagi mereka yang telah selesai diikrar dan diberikan gelar secar simbolik untuk  disematkan sebuah gelar yang amat sangat Prestige, perkaderan pertama yang dijalankan untuk penyematan gelar ini biasanya berlangung selam tiga hari, tiga malam, yang kemudia diakhiri dengan membacaan ikrar dan janji.
            Tindak tanduk seorang kader adalah cerminan ikatan. Maka, setiap tindakan yang dilakukan seorang IMMawati adalah cerminan Ikatan pula. IMMawati memegang peranan penting, yang penting dari setiap arah kegiatan yang dilakukan. Ikatan tidak mungkin akan terlepas dari peran IMMawati. Apabila sekarang prosentase IMMawati lebih banyak dibandingkan dengan IMMawan dalam ikatan, maka itu juga bukan argumentasi yang salah, ini merupakan salah satu alasan pula yang mendasari IMMawati lebih mendominasi dalam setiap kegiatan, dan lebih banyak terlihat dibandingkan dengan IMMawan. Oleh karena itu, bisa dikatan bahwa IMMawati merupakan salah satu cerminan wajah kader ikatan, maka hal ini merupakan pernyataan yang tidak salah pula.
            Dari sekian banyak alasan yang bertengger, IMMawati adalah gelar yang menjadi sebuah alasan mengapa seorang kader mampu untuk menjalani semua kegiatan dengan baik. Baik kegiatan itu yang berlangsung dalam bidang internal ataupun bidang eksternal sekalipun, karena didalamnya mengandung mandat besar sebagai sebuah tanggungjawab dan kebanggan seorang kader. Maka, dari sekian alasan alasan itulah IMMawati harus mampu menjalankan tugas secara fleksibel. Dapat di katakan pula, IMMawati merupakan sebuah bidang yang tak di miliki oleh IMMawan dalam Ikatan.

Dwifungsi Gelar IMMawati
            Dua peran ganda gelar IMMawati yang disematkan bagi kader merupakan peran yang cukup memiliki korelasi. Pertama, IMMawati gelar yang disematkan sebagai sebuah gengsi atau Prestige, kebanyakan bagi kader yang sudah aktif gelar ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri. Hal yang sama juga mungkin dirasakan oleh seorang IMMawan, bagaimana tidak, bahwasannya bangga menjadi seorang kader Muhammadiyah yang berstatus akademisi serta dirasa memiliki nilai intelektual yang lebih dari sekedar seorang pelajar. Karena, status IMM lebih tinggi dikatakan dibandingkan dengan IPM.
Kedua, gelar IMMawati sebagai seorang yang mengemban amanah. Amanah ini bukan hanya mempertahankan nama baik sebagai seorang IMMawati, melainkan banyak sekali tanggungjawab yang dibebankan kepada IMMawati. Amanah yang diserahkan ikatan kepada seorang IMMawati bukan saja amanah di dalam ikatan, melainkan amanah yang dijalankan juga terletak pada amanah seorang muslimah, , amanah seorang kader persyarikatan, amanah seorang akademisi, amanah seorang calon ibu serta amanah sebagai seorang warga negara yang baik, yang sadar akan statusnya sebagai tiang negara.
Pertama,amanahsebagai seorang muslimah. Muslimah sendiri adalah makhluk yang amat sangat diistimewakan, bagaimana tidak , semua ketentuan yangterkait denga muslimah dijelaskan secara terurai dalam Islam. Tidak hanya asal saja, menjalani status sebagai muslimah, melainkan memilki tanggungjawab moral sebagai seorang wanita yang dilahirkan dengan akidah muslim. Maka, perintah menutup aurat, menundukan pandangan, birrul walidain, rendah hati dan sifat sifat terpuji seorang muslimah. Kedua, amanah sebagai seorang yang bekecimpung dalam persyarikatan, yakni mewujudkan tujuan Muhammadiyah, mewujudkan Islam yang sebenar benarnya tanpa adanya campur Tahayul, Bid’ah, Khurafat. Dalam persyarikatan, bisa juga seorang IMMawati adalah seorang Nasiyaul’Aisiyah, sebagai generasi muda muslimah yang memngemban dakwah persyarikatan melalui NA. Sebagai bentuk dari purifikasi Islam.
Ketiga, amanah seorang kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), yakni seorang akademisi. Kader IMM sebagai seorang yang memiliki karakter Religius, Intelektual dan Humanitas yang dapat di aplikasikan mealui penerapan jiwa sosial di masyarakat. Seorang kader IMM yang dapat mengaplikasikan tiga komponen dasar ini, akan mewujudkan tujuan Muhammadiyah itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan bahwa IMMawati adalah seorang mahasiswa, yang mana dituntut pula memiliki intelektualitas yang dapat teruji, tidak hanya pandai berorganisasi saja, melainkan memiliki peran tetap menjaga kestabilan nilai nilai akademik yang ditekuni oleh masing masing kader. Menggembirakan masyarakat, atau dalam istilahnya adalah Humanitas, memiliki hati nurani yang terketuk untuk terus berbuat baik kepada sesama manusi, kepada teman, tetangga, bahkan tetap memiliki adab yang baik atau etika dimasyarakat yang baik, meskipun seringkali mendapat hal yang kurang mengenakan dimasyarakat.
Keempat,sebagai seorang calon ibuyag baik bagi anak anaknya kelak. IMMawati mampu untuk bersikap sebagai seorang yang lemah lembut, memiliki perangai baik sebagai seorang madrasah pertama bagi putra putrinya kelak. Mencontohkan kebaikan dan bersikap sebagai seorang yang bijak dalam bersikap adil bagi anak anaknya kelak. Kelima, sebagai bagian dari warga negara yang baik, seorang IMMawati mampu untuk mengikuti dan mengawasi lajunya pemerintahan, dan mau serta mampu mengkritik pemerintah baik secara lisan atau mungkin secara tulisan. Selaku warga negara ang baik, IMMawati juga memiliki tanggungjwab besar sebagai tiang negara. Seabagaimana peranh disebutkan dalam sebuah pepatah bahwa “Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka baiklah sebuah negara itu, namun apabila wanitanya rusak, makarusaklah negara tersebut”, ini membuktikan bahwasannya  IMMawati sebagai seorang warga negara yang baik, sudah selayaknya menyiapkan diri sebagai penentu bangsa ini.

Oleh sebab iu, dua fungsi yang diemban seorang IMMawati lebih kepada sebuah amanah yang harus ditunaikan oleh seorang kader akademisi Muhammadiyah khsusnya. Sisi Prestige gelar IMMawati adalah pada ditunaikannya amanah-amanah yang diberikan kepadanya. Maka dari itulah, amanah yang telah atau akan ditunaikan seorang IMMawati  sebisa mungkin dan semaksimal mungkin dapat ditunaikan dengan amanah dan rasa Responsibility. Dengan inilah, gelar yang disandang oleh seorang kader Muhammadiyah yang berstatus akademisi ini dapat dijadikan kebanggaan yang mana sebagai kesan Prestige itu sendiri menjadi rasa bangga menjadi seorang IMMawati. 





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Perjalanan #32: Lelaki Penyusun Puzzle

Catatan Perjalanan #34: Matahari Senja dan Puzzle nya

Catatan Perjalanan #29: Menghadiri “Gala Bunga Matahari”