Esai #7: Sukarelawan: Kerelaan dan Tanggung jawab pada Zaman
Sukarelawan:
Kerelaan dan Tanggung
jawab pada Zaman
Nia Nur
Pratiwi
Menggagas sebuah perubahan zaman yang semakin melaju melesat, orang
cenderung akan bersifat apatis dan tidak peduli dengan setiap gerak gerik oleh
masyarakat, kemanakah sisi Humanis dari makhluk bernama manusia biladia
mengabaikan keadaan sekitar yang mana kadangkala sangat perlu sekali ulura
tangan dari manusia. Untuk itu kemudian muncul segelintir orang yang menamakan
diri sebagai relawan atau disebut juga dengn sukarelawan. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) Sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan
sukarela (tidak karena diwajibkan atau dipaksakan ). Akan tetap relawan
tidaklah sesederhana itu dalam pengaplikasinannya maka tidaklah sesederhana itu
dalam pengertiannya. Misalnya ada seorang yang melakukan sesuatu secara
sukarela terhadap kekasihnya itu tidaklah disebut sebagai seorang relawan
karena konteksnya sudah sangat berbeda.
Untuk itu, agar tidak terjadi penyempitan terhadap makna kita sebagai
seorang yang sudah nalar dalam berbuat akan lebih paham terhadap makna dari
kerelaan atau sukarela terhadap jenis apa. Relawan bekerja dengan landasan rasa
kemanusiaan yang ditanamkan secara mendalam terhadap diri dan kehidupn.
Bahwasannya bekerja untuk kemanusiaan tanpa dibayar adalah kerja
terhadaptanggungjawab Zaman yang semakin apatis terhadap keadaan. Untuk itu,
relawa seharusnya juga yang menjadi pelopor segala bentuk kegiatan kemanusiaan
atau volunteer terhadap keberlangsungan rasa kemanusiaan diantara umat
manusia.
Kerelaan
Tanpa Rupiah
Dalam prakteknya jika seorang
relawan dapat membershikan diri dari hal yang berbau dengan transaksi keuangan
dengan berbuat baikterhadap keberlangsungan hidup kemanusiaan, maka orang-orang
tersebut bisa juga dikatakan sebagai seorang relawan yang sudah berbaik hati
untuk kehidupan kemanusiaan. Dalam buku The Compact Code of Good Practice on
Volunteering terbit tahun 2005 menyebutkan bahwa relawan bukanlah orang
yang gila dengan uang karena berarti hal ini adalah motivasi yang mendorong
manusia untuk berkontribusi positif dan menolong lingkungan bukan hanya semata
orang terdekat saja. Disebutkan bahwa dalam buku ini “...an activity that
insloves spending time, unpaid, doing something that aims tobenefit the
envirorment or individuals or groups other than (or addition to)close
relatives.” (Compact Volunteering, 2005: 4)
Oleh sebab itu,
relawan adalah arti dari kerelaan itu sendiri, karena berarti menyediakan
waktunya tanpa bayar, untuk melakukan sesuatu yang dapat berkontribusi positif
bagi lingkungan, orang lain, atau sesuatu kelompok, yang notabene buan semata
orang terdekatsang relawan saja. Ini membuktikan bahwasannya relawan adalah
bentuk kerelaan, seperti dalam bencana, dalam peningkatan kesehatan didesa
terpencil, peningkatan pendidikan, dan hal lain yang bersifat membantu dengan
kerelaan tanpa dibayar dengan rupiah sepeserpun.
Tanggungjawab
Pada Zaman dan Kemanusiaan
Tanggungjawab pada zaman dan
kemanusiaan yang diemban oleh seorang relawan adalah tangungjawab moral dan
keadaan yang menggerakan hati para relawan unuk bergerak terjun langsung serta
membantu hal yang sudah ditentukan dengan pasti bahwa manusia sejatinya
memiliki naluri saling menolong sesama manusia. Dalam keadaan iniliah relawan
dituntut untuk bisa menjadi seorang yang
tangguh tanpa memandang apakah itu laki-laki ataupun perempuan. Semasa apapun
selama masih ada manusia pasti akan tetap ada yang dinamakan kemanusiaan.
Misalnya dalam beberapa kasus yang menimpa ataupun dalam hal bencana seorang
relawan harus dituntut secara profesional untuk bisa mengatasi permasalahan
yang ditimbulkanakibat bencana tersebut seperti mennggunakan ilmu psikologi
untuk mengembaikan keadaan psikologi yang trauma akibat gempa menjadi tidak
memiliki rasa trauma.
Tidak hanya dalam hal kebencanaan, keadaan ini juga dapat imbul akibat
kekurangan fasilitas pendidikan, kesehatan, kurang pangan, akibat perang dan
hal lain sejenis yang dapat mengubah keadaan mausia yang semula tenang-tenang
saja menjadi tergoncang seperti psikososial terhadap keadaan yang dialami oleh penyintas
atau istilah yang diberikankepada para pengungsi. Relawan juga bertanggugjawab
terhadap keadaan yang dialami oleh korban maupun sasaran bantuan kemanusiaan
yang berkaitan dengan pengawasan dan pengaturan kepada tim relawannya untuk
melarang dan memperboehkan hal yang seharusnya dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang relawan.
Maka Relawan adalah konotasi yang erat hubungannya dengan keadaan dimana
seseorang memerlukan bantuan dan relawan ada disitu untuk megulurkan tangan
tanpa dibayar sepeserpun hanya dengan rasa tanggungjawab yang dia emban kepada
manusia di zaman ini. Menjadi relawan adalah panggilan hati yang di ungkapkan
melalui keadaan yang dimana dia diterjunkan langsung ke medan untuk berdharma
kepada kemanusiaan. Relawan akan mendapatkan keadaan yang sangat memuaskan
manakala telah sukses dalam misi kemanusiaan di zaman yang seringkali orang
acuh terhadap sekeliling, mislanya, seorang relawan pendidikan yang diterjunkan
ke dunia pendidikan di daerah terpencil di Pulau Papua, kemudia dia bisa
berhasil dalam mendidik peserta didik tanpa upah sepeserpun dan kemudian sukses
dalam pendidikannya maka ini adalah pncak dari kebahagiaan seorang relawan
dengan tanggungjawabnya sebagai sesama warga negara yang memperjuangkan
pendidikan.
Begitupun sama pada dunia medis, atau kesehatan yang mana dokter yang
diterjunkan di tempat ang sangat terpencil dan bisa membantu seoarang ibu
bersalin dengan selama tanpa biaya sepeserpun inilah bentuk dari kerelaan
seorang relawan dan tanggungjawab kepada zaman. Untuk itu, relawan adalah
bentuk dari paya humanisasi yang sangat konkret terlihat di zaman sekarang yang
seringkali orang acuh terhadap keadaan.
Nia
Nur Pratiwi, biasa dipanggil Nia. Anak dari pasangan Mistiyah dan Sarwan. Beralamat
di Punggelan, kabupaten Banjarnegara. Mahasiswa semester program studi Manajemen Pendidikan Islam IAIN Purwokerto.

Komentar
Posting Komentar