Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Catatan Perjalanan #23: Air mata dan duka, tahun ini BERANTAKAN!!!!

Gambar
Catatan Perjalanan #23: Air mata dan duka, tahun ini BERANTAKAN!!!!   "Bahagia dan kecewa, air mata disertai dengan tawa bahkan segala bentuk remuk dan hancurnya, semoga menjadi kenang-kenangan untuk kita bahwa akan ada kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang." -Nia Nur Pratiwi-                Mungkin saja keadaan ini akan membawamu kepada hal besar yang tiada bisa diduga saat ini. Luka yang kau bawa sambil berlari, serta air mata yang kau usap sambil berjalan adalah isyarat kasih sayang Kuasa untuk menguatkanmu, karena kamu sedang dilatih mengahadapi yang labih besar daripada saat ini. Hari-hari bersama diri, yah hanya bersama diri sendiri saja, ketika bersama teman hanya sekejap mata kehadiran nya dan rasanya juga habya sebentar saja. Bersama keluarga juga, hanya semalam dua malam saja, rasanya ingin menetap kembali' berhari-hari dan menetap lama. Bersama dengan waktu ku lalui ini. Saat sakit, saat hampa bahkan kedukaan ...

Catatan Perjalanan #27: Bercermin Pada Masa Lalu

Gambar
  Catatan Perjalanan #27: Bercermin Pada Masa Lalu   "Lakukan perjalanan cukup jauh, kamu bertemu dengan dirimu sendiri." - David Mitchell   Kali ini menjadi sebuah perjalanan yang ku ingat. Kami berangkat pukul 10an karena janjian jam 9 tapi ternyata perjalanan bertambah lama karena suatu hal yang tidak bisa disebutkan dalam ruang ini. Aku akan membagikan beberapa hal tentang kita eh bukan, maksudnya tentang kita semua di dunia ini. Cerita di mulai, hari ini adalah hari dimana tokoh-tokoh besar berkumpul dan memproklamirkan sebuah pesan bernama Proklamasi. Singkatnya hari ini adalah tanggal 17 Agustus 2023, yang mana setiap tanggal ini pasti diperingati sebagai hari kelahiran bangsa Indonesia, bangsa yang sampai saat ini masih terus berkembang dan kembangnya semoga bukan kembang pasir melainkan kembang-kembangan yang harum baunya, yang indah bentuknya serta yang bermanfaat bagi sekitarnya karena menghasilkan nektar yang bisa dijadikan madu.    ...

Catatan Perjalanan #26: Semarang: Tidak diketahui keberadaanya

Gambar
Semarang: Tidak diketahui keberadaanya  Oleh : Nia Nur Pratiwi  "Setiap orang bisa mengubah dunia yang monoton menjadi dunia yang penuh kegembiraan dan petualangan." - Irving Wallace Pagi ini aku berangkat pagi buta, jam 04.00 WIB aku berangkat dari rumah. Aku pulang teman sekamarku tidak tau dan aku berangkat pun sama. Aku merasa keberangkatan ku ke Semarang kali ini tidak perlu banyak orang tau, aku sekarang males dengan omongan orang bla bla bla yang mengatakan ini itu karena aku ingin berkelana. Aku naik kereta Kamandaka berangkat pukul 05.00 WIB dari Stasiun Purwokerto. Sebelumnya aku menitipkan motor di penitipan motor, alasannya karena bila pulang nanti aku tidak merepotkan siapapun dan tidak mengganggu tidur siapapun, aku bebas tanpa harus terbebani dengan peran orang lain. Aku naik kereta tanpa tergesa-gesa tudak seperti biasanya, asik sebenarnya seperti ini. Aku naik kereta pantura kedua kalinya, apakah nanti akan menemui pantai di sisi kereta? Tentu saj...

Catatan Perjalanan #25: Juni, Aku Punya Dua Sayap

Gambar
Hujan Bulan Juni  Sapardi Djoko Damono Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu Melihat Juni kembali hadir adalah kebahagiaan yang harus terus di syukuri, bahkan kegelisahan yang tiada tepi yang selalu membersamai. Juni segala aroma tanahnya. Tiada aku bisa berkata banyak. Juni, aku punya dua sayap, Sayapku satu telah patah, aku ingin terbang tapi rasanya pincang. Boleh ku pinjam 4 hurufmu untuk ku naikki dengan susah payah dan penuh air mata, agar nantinya bisa ku temukan Tawa, dengan berpayung Tuhan Yang Maha Esa.  Juni, 2023

Catatan Perjalanan #24: Juni, Pae sekarang menjadi Ibu sekaligus Ayah

Gambar
Hujan Bulan Juni  Sapardi Djoko Damono Tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni Dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu 4 Juni kemarin adalah hari dimana kau mengulang hari lahir, menelisik waktu kau semakin menua dan aku masih menjadi anak kecilmu. Aku tidak akan pernah menjadi besar bila denganmu, aku masih menjadi Nia kecil yang merengek manja minta dibelikan jajan. Yang ketika naik motor dan mengenakan mantel kelelawar laluaku masuk ke dalam dan pasti bertanya.  "Wis butul ngendi pa? (Sudah sampai mana Pa?)" Sudah sampai Dewasa.  Tapi Pae tetap sama, hanya saja sekarang berperan Ganda, menjadi Pae seklaigus Mae. 

Catatan Perjalanan #23: Juni, Hari ini Mae Lahir Kembali

Gambar
  Catatan Perjalanan #23: Juni, Hari ini Mae Lahir Kembali  oleh: Nia Nur Pratiwi MAE TELAH MENINGGAL 66 hari lalu. Waktu itu ia berada dalam pangkuanku. Ku pikir setelah ini aku takkan pernah mendengar apa-apa lagi darinya, tapi kini kami sedang bersama-sama menulis buku.    Ini adalah kalimat-kalimat pertama dalam buku tersebut dan akulah yang menuliskannya, tapi Mae akan mendapatkan gilirannya nanti. Dialah yang akan bercerita lebih banyak. Aku tidak yakin seberapa ingatanku mengenai Mae. Sepertinya aku sangat-sangat masih mengingatnya, lekuk tubuhnya,lengking suaranya dan pendek rambutnya yang pasti seukur bahu saja dan selama aku melihatnya sepertinya dia tak pernah berambut panjang. Aku lekat mengingatnya dalam sekerat gambar bernama foto di dalam ponsel  pribadiku  maupun gambar yang sudah cetak ber pigura. Hal yang paling tak terlupakan diantara hal-hal lain  yang juga tak pernah terlupa  adalah sepeda seharga Rp 150.000 ,- b...

Catatan Perjalanan #22: Lebaran Tahun ini, Mae pulang dulu

Gambar
Lebaran Tahun ini, Mae pulang dulu Oleh Nia Nur Pratiwi   “Perpisahan hanya untuk orang-orang yang mencintai dengan matanya. Karena untuk orang yang mencintai dengan hati dan jiwanya, tidak ada kata perpisahan.   Jalaludin Rumi Lebaran ini mungkin sedikit berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kami diberikan kesempatan untuk merasakan kehilangan. Bukan tanpa alasan, kehilangan adalah cara Allah memberikan kita penjelasan bahwa segalanya memang bukanlah kepunyaan kita. Tiada satupun menjadi hak milik, bahkan orang tua, anak ataupun diri sendiri. Tahun ini semua momen Lebaran menjadi berbeda suasanyanya mulai dari mendengar takbir hari raya, berangkat salat Idul Fitri, sampai suara di dapur yang kerap kali nyaring terdengar suara Mae, ini membuat pikiran secara tiba-tiba berkelindan pada sosok Mae yang mustahil sekali untuk dapat hadir dalam wujud yang dapat dipeluk. Sedari maghrib dadaku sakit, sesak. Apakah itu terdengar berlebihan, tentu tidak bagiku mungkin bagi yang belum mer...

Catatan Perjalanan #21: Kamu Percaya? Hari Lahir Itu Membawa Karakternya Masing-Masing ?

Gambar
  sumber: Kompas.com   Jam batu dari zaman Megalitikum Artefak #1: Kamu Percaya Hari Lahir Itu Membawa Karakternya Masing-Masing??     “Mencoba merayu semesta dan membuatnya menjadi beredar di sisi kita” -unknown-   “Mau ngopi ?” “Boleee..”, kataku “Otw..” Beberapa menit kemudian dering telfon dari handphone ku, “Aku udah sampai di depan.” “Okedeh,”   Kemudian roda motor bergulir searah dengan jarum jam menuju tempat di dekat SPBU salah satu daerah Purwokerto. Sayangnya angkringan langgananmu tidak buka. Padahal kadang ingin sekali aku menempati ruangmu yang kau pakai ketika sendiri. Seperti biasa, jalanmu pelan dengan cerita trauma mu yang pernah jatuh dari motor. Akhirnya kita menemukan satu tempat di pertigaan. Tempat yang strategis. Seringkali aku mengingat banyak tempat-tempat yang pernah kita kunjungi. Angkringan mana dan tempat makan yang mana yang seringkali kita datangi. Tempat-tempat itu selalu membawa memorinya ma...