Catatan Perjalanan #24: Juni, Pae sekarang menjadi Ibu sekaligus Ayah


Hujan Bulan Juni 
Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

4 Juni kemarin adalah hari dimana kau mengulang hari lahir, menelisik waktu kau semakin menua dan aku masih menjadi anak kecilmu. Aku tidak akan pernah menjadi besar bila denganmu, aku masih menjadi Nia kecil yang merengek manja minta dibelikan jajan. Yang ketika naik motor dan mengenakan mantel kelelawar laluaku masuk ke dalam dan pasti bertanya. 
"Wis butul ngendi pa? (Sudah sampai mana Pa?)"


Sudah sampai Dewasa. 

Tapi Pae tetap sama, hanya saja sekarang berperan Ganda, menjadi Pae seklaigus Mae. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Perjalanan #32: Lelaki Penyusun Puzzle

Catatan Perjalanan #34: Matahari Senja dan Puzzle nya

Catatan Perjalanan #29: Menghadiri “Gala Bunga Matahari”