Catatan Ramadhan #2: Safari Ramadhan
Catatan
Ramadhan #2: Safari Ramadhan
Oleh
Nia Nur Pratiwi
Safari Ramadhan Check...................
Hari Kedua
berpuasa bagiku, dan hari pertama berpuasa bagi beberapa kawan di tahun 1443 H.
Pagihari diawali sahur bersama sambil
menonton Akademi Sahur Indonesia (AKSI) bukan aksi massa ya, karena kalau aksi
massa nanti yang disampaikan adalah lagu buruh tani dan kawan-kawannya. Ah
rindu turun ke Jalan. Tapi bukan masanya lagi. 11 April nanti kudengar ada aksi
Massa cukup besar untuk menuntut pengunduran Pemilu yang seharusnya
dilaksanakan pada tahun 2024. Kita dengar saja nanti kabarnya dari jalanan. Ramadhan
berlalu begitu saja, tak terasa dua hari yang terlalui dengan sangat sebentar
dan entahlah, apakah puasaku diterima oleh Sang Kuasa, ataukah hanya menahan
lapar dan dahaga saja jatuhnya. Wallahu ‘Alam Bi Shawab.
Tidur pada saat
puasa hukumnya boleh, namun apabila tidur terlalu banyak juga tidak baik,
artinya lebih banyak mudharatnya dibandingkan dengan manfaatnya. Tidur selepas sahur
tidaklah baik, selalin menggangu fungsi pencernaan, juga menggangu fungsi hati
dalam memproses makanan yang sudah dimakan ketika proses sahur. Lebih baik digunakan untuk senam ataupun untuk
menonton reels sembari jalan-jala secara virtual di Instagram. Hari ini aku
merencanakan untuk bersafari dari masjid ke masjid, Jadwal masjid pertama adaah
Masjid Besar Jendral Soedirman, Hari ini aku bersama dengan kawan kamar dan
kawan kamar sebelah sekaligus melaksanakan sholat teraweh disana.
Hari ini sudah
setengah hari, siang hujan lebat sampai sore, padahal safari dimulai sore hari,
berburu takjil adalah hal yang sangat mengasyikkan, selain kita menari suasana
baru berbuka puasa, tentunya suasana baru dan menu baru makanan di berbuka
puasa. Kami ber enam menerobos hujan untuk menuju ke masjid Jendral Soedirman
dekat jalan Dr. Angka. Kami buka puasa dengan menu cukup seat dan sempurna,
telur dan teh serta kurma, paduan yang ciamik. Kemudian dilanjutkan sholat
teraweh dan kami dibawakan makanan untuk sahur. Kami membawa sektar 5 box untuk menu sahur, ternyata menuyang
berbeda. Alhamdulilla. Mudah-mudahan yang mendonasikan mendapatkan pahala yang
luar biasa besar dan rahmat Allah yang melimpah. Moment puasa jangan jadikan
kita menjadi lemah dan mengalibikan kalau lemas, letih, lunglai, lesu dan
lalalalallala yan lain. Justeru ini adalah momentum kebersamaan dan juga
momentum silaturahim.
Selepas Teraweh
kami bersilatuahim dengan Alfi dan Bena, hanya aku dan resna si, kami berbincang
dan melepas tawa. Disinilah letak helaingnya, tertawa dengan kawan kocak dan
randomnya luar biasa. Mereka yang mau pergi keperantauan jauh disana sedang
membuat moment untuk dikenang dihari kemudian. Ah, rasanya sepi kali jika
mereka nanti pergi. Pertemuan dan Perpisahan adalah dua sisi roti tawar kehidupan
yang tak bisa dipisahkan, ia akan memperindah dan memperenak roti. Begitupun
nantinya kita berpisah dengan Ramadhan ini, jangan sampai tidak sama seklai
meninggalkan jejak didalamnya. Mudah-mudahan kita termasuk golongan La ‘Alakum
Tattakun.
3/4/2022
Nia NP.
02/04/2022
Nia NP.

Komentar
Posting Komentar