Catatan Perjalanan #33: Bapak Penjual Buku Panduan Sholat
Catatan Perjalanan #33: Bapak Penjual Buku Panduan Sholat Langit Purwokerto sudah menggelap ketika aku melangkah masuk ke Pasar Manis. Hiruk-pikuk masih terasa; suara pedagang menawarkan dagangan, orang-orang bercengkerama, dan aroma makanan yang menggoda. Aku berjalan menuju warung sop kaki kambing langgananku, memilih duduk di pojokan dekat tembok. Di sebelahku, dua orang pria muda berbicara dengan logat yang tidak asing—mungkin mahasiswa dari daerah Blokag Wetan. Mereka sibuk membahas sesuatu, entah tugas kuliah atau rencana akhir pekan. Di sisi lain, ada sepasang laki-laki dan perempuan, bisa jadi pasangan kekasih atau suami istri. Mereka makan dengan tenang, sesekali saling tersenyum di antara sendok dan suapan. Aku menikmati sop kaki kambing yang tersaji panas di hadapanku. Kuahnya kental, dengan aroma rempah yang kuat. Aku menyeruput perlahan, menikmati kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuh. Sambil makan, aku memperhatikan sekitar. Ada keluarga yang sibuk mengurus balita mer...