Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Catatan Perjalanan #5: Akar Serabut Menjalar Ke Tiga Negeri Seberang Mencari Mata Air

Gambar
Catatan Perjalanan #5: Akar Serabut Menjalar Ke Tiga Negeri Seberang Mencari Mata Air Oleh: Nia Nur Pratiwi “Setiap Orang memiliki sejarahnya masing-masing, Menapaki jejaknya masing-masing dan melukiskannya pada kehidupan masing-masing.” Sepatah dua patah kata, mohon maaf bila nanti dalam cerita ini terdapat banyak kekeliruan dalam bahasa. Mudah-mudahan menginspirasi ^^ .   Dimulai dari perjalanan yang panjang mulai dari menapaki waktu yang terus menerus berputar, mengangkat kesedihan sehingga bisa menorehkan bahagia, hingga mulai menapaki awan kembali.   Disaat orang lain tengah tertidur, mungkin kala itu aku sudah mulai terbangun karena banyak mimpi yang harus dilanjutkan untuk menjadi kenyataan. Disebuah lorong waktu, aku berbisik kepada tembok-temboknya yang mulai usang, tunggu aku kembali membawa sekuas warna, agar kau kembali memukau. Inilah tembok-tembok yang mungkin sudah dipersiapkan orang tuaku, membangun pondasi dan mengecatnya dengan...

Esai #12: Politik Sederhana

Gambar
Politik Sederhana Oleh Nia Nur Pratiwi “Seribu kambing dipimpin oleh seekor harimau akan mengaum semua. Tetapi seribu harimau dipimpin kambing akan embek semua” (Prabowo Subianto) Kita sebagai cendekiawan, negarawan, masyarakat yang memiliki pemikiran rasional dengan berbagai pengalaman empiris yang dimiliki. Kita telah sadar dan benar benar yakin dengan sistem pemeritahan kita yakini yaitu demokrasi sebagai nafas yang paling baik dari sistem yang ada. Tetapi apakah demokrasi sudah digolongkan menjadi baik ? bisa tanyakan kepada rakyat. Banyak kalangan elite di jajaran atas yang pada dasarnya adalah seorang Kurawa yang menjelma menjadi layaknya Pandawa. Orang orang yang pandai bicara, dan tak lebih pandai dari rakyatnya. Yang bisa mereka lakukan adalah hanya melakukan   akal akalan saja untuk mengelabuhi mangsa yakni rakyat. Inilah kebiasaan pemimpin yang harus dihilangakan dari percaturan politik dimanapun. Budaya menipu dengan raut tak berdosa, melemahkan k...

Esai #11: Sastra dan Perdamaian

Gambar
Sastra dan Perdamaian Nia Nur Pratiwi             Masalah perdamaian dunia ini kini sangat disorot tajam. Perdamaian bukan saja menjadi pemicu adanya ketenangan dan kesejahteraan. Akan tetapi, lebih kepada penempataan hak-hak manusia pada tempat yang sudah semestinya. Sebagaimana dalam sebuah peperangan pasti akan ada hak hak yang terampas dan di pihak lain ada yang menyelahgunakan hak mereka dengan cara cara keji. Perdamaian merupakan wacana Internasional maupun regional. Pasalnya kedamian dan ketentraman dunia menghasilkan peradaban yang berkemajuan tanpa adanya isu-isu terorisme, kejahatan hak asasi manusia, radikalisme dan upaya-upaya penjatuhan kekuasaaan atau upaya makar dalam sebuah bangsa, isu yang berkaitan dengan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) serta kabar lain yang mengusik perdamaian dunia.             Tolerance adalah sikap kelapangan d...